Seperti kita ketahui bahwasannya perbuatan memfitnah, tuduh menuduh, menyindir, menyebarkan khabar angin (gosip), berita palsu, memberitahukan keburukan orang lain dan berprasangka buruk semakin menjalar atau bermaharaja lela dalam masyarakat Islam sekarang
Semua perbuatan itu umumnya datang daripada lidah yang tidak bertulang yang lebih berbahaya daripada mata pedang yang terhunus hingga memungkinkan akibat buruk kepada manusia seluruhnya. Oleh itu, Islam daripada awal lagi mengingatkan ummah mengenai bahaya lidah yang dianugerah Allah.
Allah berfirman yang artinya:
“Dan ingatlah angkara fitnah itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan (semasa perang dalam bulan yang dihormati).” (Surah al-Baqarah, ayat 217)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata dengan perkataan yang baik-baik atau dia berdiam saja. (Hadis riwayat Bukhari)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Kebanyakan dosa anak Adam adalah kerana lidahnya.” (HR.Tabrani dan Baihaqi)
Sahabatku semua perlu kita pahami bahwa walaupun lidah adalah anggota tubuh badan manusia yang kecil menghiasi kesempurnaan makhluk ciptaan Allah, namun lidah mempunyai peranan agak besar dalam kehidupan manusia.
Pada suatu saat, lidah boleh memuliakan dan mengangkat derajat seseorang dan dalam saat yang lain, lidahpun mampu menghina serta menjatuhkan seseorang. Malah, lidah juga berupaya membawa kejayaan dan tidak kurang menyebabkan kegagalan. Maka, tidak heranlah orang tua jaman dulu pernah berkata “gara-gara api kayu bisa terbakar menjadi debu, gara-gara mulut badan bisa binasa.”
Sahabatku sekalian menyadari kedudukan lidah,
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Ketika seseorang memasuki pagi yang hening, seluruh anggota tubuhnya akan berlutut merayu kepada lidah seraya berkata: Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah kerana kami sangat bergantung kepada engkau.Apabila engkau beristiqamah, kami pun akan turut sama beristiqamah. Sebaliknya jika engkau menyimpang daripada jalan yang benar, kami pun turut menyimpang.” (Hadis riwayat Tirmizi)
Begitulah peranan lidah yang mengundang bahaya yang tersembunyi di balik keindahan bahasa yang terungkap. Mengikut perspektif Islam, lidah melambangkan identiti seseorang, apakah dia bertakwa dan beriman kepada Allah atau sebaliknya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya berjayalah orang yang beriman iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan serta perkataan sia-sia.(Surah al-Mukminun, 1-3)
Saudara dan saudariku,Insan yang beriman dapat memelihara lidahnya daripada perkara batil dan dilarang Islam. Insan beriman dan bertakwa akan menggunakan lidahnya dengan perbuatan kebajikan dan bermanfaat kepada umat manusia serta mengelakkan diri daripada perkara yang dzalim atau mengganggu saudaranya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Amal yang paling utama itu adalah manusia selamat dari Gangguan lidahmu
(HR.Ath-thabaarani)
Allah menyediakan panduan bagaimana lidah seseorang yang beriman untuk sewajarnya disalurkan dan dimanfaatkan kerana setiap perkataan yang terkeluar akan direkam oleh malaikat yang diutus Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 18)
Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan Adam. Ucapan tersebut dicatat oleh malaikat yang sifatnya roqib dan ‘atid yaitu senantiasa dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba.
Malaikat tersebut tidak akan membiarkan satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi الله) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Infithar: 10-12)
Saudara dan saudariku yang berbahagia.
Alangkah berbahagia dan beruntungnya seorang beriman yang menyumbangkan kebaikan dan kedamaian alam sejagat melalui ungkapan kata yang sentiasa bermakna dan bermanfaat, sebab kebanyakan lidah membuat kesalahan manusia
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya kebanyakan kesalahan manusia itu bersumber dari Lisannya (lidah)
(HR.Al-Baihaqi)
Oleh kerana itu, maka kawan-kawanku kaum muslim dan muslimah hendaklah sentiasa berwaspada ketika bercakap dan bertutur baik dengan saudaranya maupun orang lain serta memelihara lidah daripada melakukan perbuatan yang tercela dan dilarang Allah.
SELAMAT MERENUNG DAN MARI SAMA SAMA KITA MENGAWAL LIDAH WASSALAM
Amal yang paling utama itu adalah manusia selamat dari Gangguan lidahmu
(HR.Ath-thabaarani)
Allah menyediakan panduan bagaimana lidah seseorang yang beriman untuk sewajarnya disalurkan dan dimanfaatkan kerana setiap perkataan yang terkeluar akan direkam oleh malaikat yang diutus Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 18)
Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan Adam. Ucapan tersebut dicatat oleh malaikat yang sifatnya roqib dan ‘atid yaitu senantiasa dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba.
Malaikat tersebut tidak akan membiarkan satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi الله) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Infithar: 10-12)
Saudara dan saudariku yang berbahagia.
Alangkah berbahagia dan beruntungnya seorang beriman yang menyumbangkan kebaikan dan kedamaian alam sejagat melalui ungkapan kata yang sentiasa bermakna dan bermanfaat, sebab kebanyakan lidah membuat kesalahan manusia
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguhnya kebanyakan kesalahan manusia itu bersumber dari Lisannya (lidah)
(HR.Al-Baihaqi)
Oleh kerana itu, maka kawan-kawanku kaum muslim dan muslimah hendaklah sentiasa berwaspada ketika bercakap dan bertutur baik dengan saudaranya maupun orang lain serta memelihara lidah daripada melakukan perbuatan yang tercela dan dilarang Allah.
SELAMAT MERENUNG DAN MARI SAMA SAMA KITA MENGAWAL LIDAH WASSALAM
No comments:
Post a Comment